Bayangkan Anda seorang pengemudi truk. Diwaktu pagi, anda
harus memuat 3 kotak apel dan 5 kotak jeruk. Di waktu sore, anda juga memuat 6
kotak semangka dan 5 kotak kurma. Berapakah lamakah usia sang pengemudi? Saya
tahu anda mungkin bingung. Toh masalahnya tetap sama saja, berapakah usia sang
pengemudi?
Secara tradisional, jawaban pertamanya adalah : “Pasti
setidaknya tujuh belas tahun untuk
mempunyai surat izin mengemudi”.
Jawaban popular keduanya adalah : “Sembilan Belas”
Saya Tanyakan, “Mengapa?”
“Ya.. 3 + 5 + 6 + 5 sama dengan 19”
Tapi bukan itu jawabannya.
Coba anda baca sekali lagi pertanyaannya dengan seksama.
Lalu coba tebak lagi.
Usia sang pengemudi tidak ada hubungannya dengan
kotak-kotaknya. BAcalah lagi soalnya, dan singkirkanlah semua informasi tentang
kotak-kotak tersebut dan kalimat pengalih yang membingungkan. Bacalah kalimat
pertama dan terakhirnya.
Sudah?
Berapakah usia sang pengemudi? Tuliskanlah di kolom komentar
agar menunjukkan anda berhasil menjawabnya secara kreatif dan jenius.
Kalau anda tuliskan usia Anda, Anda Benar.Solusinya
sederhana saja. Andalah pengemudi truk tersebut. Berapakah usia Anda?
Jangan Terkecoh Dengan Angka
Penjelasannya begini, matematika sering mematikan pikiran
kita dan menghidupkan kalkulasi. Ketika otak melihat atau mendengar
angka-angka, ia otomatis mulia menghitung. Kita telah dikondisikan oleh
pelajaran matematika.
Kenyataannya, matematika harus ditentukan dulu oleh
mathsemantics.
Semantic adalah ilmu pengetahuan tentang makna atau memahami
makna.
Jadi Mathsemantic adalah memahami terlebih dulu maknanya dan
menghitung belakangan.
Kalau boleh Saya kaitkan kreatifitas berpikir untuk sebuah
ide bisnis seringkali tidak jauh dengan mathsemantic ini. Karena ketika
melakukan sebuah bisnis, hitungan untung ruginya terkadang selalu didahulukan
dan menjadi prioritas utama. Padahal perhitungan matematika dalam bisnis adalah
sebuah hal yang absurd. Ia tidak nyata sama sekali. Logika perhitungan
matematika tidak bisa secara linear menjelaskan secara gamblang apakah sebuah
ide bisnis itu memiliki sebuah potensi atau tidak. Tapi cobalah dengan memahami
makna sebuah ide terlebih dahulu.
Mari kita eksplorasi ide
bisnis kreatif itu dengan semaksimal mungkin. Mari kita temukan
simpul-simpul yang membuat sebuah bisnis itu dapat berjalan dengan sukses. Yang
paling utama dalam sebuah ide bisnis kreatif adalah apakah bisnis tersebut ada
pasarnya. Jika tidak ada pasarnya apakah kita dapat menciptakan demandnya.
Itulah makna dari sebuah ide usaha yang kreatif. Seberapa kreatif kita
menemukan celah dalam menciptakan kebutuhan dalam bisnis tersebut.
Pembelajaran Inovatif seperti contoh diatas akan
menstimulasi kerja otak kita untuk dapat menjadi kreatif dan inovatif dalam
mengembangkan sebuah usaha. Terkadang kita perlu melupakan data-data yang tidak
perlu untuk membuatnya berjalan. Begitulah sebuah proses berpikir kreatif, sangat dibutuhkan dalam mengembangkan sebuah bisnis yang sedang dan akan
berjalan. Mulailah melatih otak kita agar berpikir secara kreatif dan inovatif.
Semoga bermanfaat. Salam Sukses dengan kreatif!
No comments:
Post a Comment